Bukakabar - Rasa lapar adalah sinyal alami tubuh untuk memberi tahu bahwa tubuh membutuhkan energi. Namun, beberapa orang justru jarang merasa lapar, bahkan bisa berjam-jam tanpa ingin makan. Kondisi ini sering dianggap sepele, padahal jarang merasa lapar dapat menandakan perubahan fisik, mental, atau kondisi medis tertentu.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap berbagai penyebab jarang lapar, mulai dari faktor gaya hidup, psikologis, metabolisme, hormon, hingga kondisi kesehatan yang mungkin memerlukan perhatian medis.
1. Pola Hidup yang Tidak Teratur Membuat Nafsu Makan Menurun
Salah satu penyebab paling umum adalah pola hidup yang berantakan. Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian (jam biologis) yang mengatur rasa lapar, rasa kenyang, energi, dan hormon. Ketika ritme ini terganggu, sinyal lapar pun melemah.
Pola hidup yang memengaruhi rasa lapar:
-
Tidur terlalu larut
-
Bangun tidak teratur
-
Makan tidak pada waktunya
-
Melewatkan sarapan
-
Kebiasaan minum kopi berlebihan
-
Aktivitas fisik terlalu sedikit atau terlalu banyak
Jika kamu sering melakukan hal-hal ini, tubuh bisa “bingung”—sehingga hormon yang mengatur rasa lapar, seperti ghrelin, menjadi tidak stabil.
2. Stres & Cemas Bisa Menghilangkan Nafsu Makan
Tidak semua orang menjadi lebih lapar saat stres. Pada sebagian orang, stres justru membuat nafsu makan menghilang.
Ketika stres, tubuh melepaskan hormon kortisol dan adrenalin. Kombinasi dua hormon ini membuat tubuh berada dalam mode “siaga”, sehingga:
-
pencernaan melambat,
-
perut terasa kencang,
-
rasa lapar berkurang,
-
fokus mental berubah ke ancaman, bukan makan.
Jika kamu sedang dalam tekanan pekerjaan, masalah keluarga, atau kondisi emosional tertentu, ini bisa menjadi alasan utama jarang merasa lapar.
3. Terlalu Banyak Minum Kopi atau Minuman Bersoda
Kafein dapat menekan nafsu makan, apalagi jika dikonsumsi saat perut kosong atau berlebihan.
Efek kafein:
-
menghambat ghrelin (hormon lapar),
-
merangsang hormon stress (adrenalin),
-
membuat perut terasa penuh,
-
menyebabkan mual ringan.
Minuman bersoda atau energi juga memiliki efek serupa karena kadar gula dan kafeinnya tinggi.
4. Mengonsumsi Makanan Tinggi Lemak atau Tinggi Gula
Ironisnya, makanan yang sangat manis atau berlemak dapat membuat seseorang jarang merasa lapar kembali karena menggangu regulasi gula darah.
Setelah makan manis atau junk food:
-
gula darah cepat naik, lalu turun drastis,
-
tubuh jadi lemas tanpa merasa lapar,
-
metabolisme jadi lambat.
Inilah mengapa makan sekali saja bisa membuat seseorang tidak lapar sampai berjam-jam, padahal tubuh sebenarnya kekurangan nutrisi.
5. Dehidrasi Ringan Bisa Membuat Tubuh Salah Menafsirkan Rasa Lapar
Tubuh kadang tidak membedakan antara haus dan lapar. Ketika kekurangan cairan, perut bisa terasa penuh atau tidak nyaman sehingga menyebabkan seseorang tidak merasa lapar.
Tanda dehidrasi ringan:
-
bibir kering
-
kepala pusing
-
sulit fokus
-
denyut jantung meningkat
-
lemas
Banyak orang jarang makan bukan karena kenyang, tetapi karena kurang minum air putih.
6. Aktivitas Fisik Berlebih Menekan Nafsu Makan
Beberapa orang mengira olahraga otomatis membuat lapar. Itu benar, tetapi hanya untuk olahraga ringan sampai sedang.
Untuk olahraga intensitas tinggi (HIIT, gym berat, lari jarak panjang), tubuh justru melepaskan hormon yang menekan rasa lapar sementara:
-
epinefrin
-
norepinefrin
-
adrenal
Setelah tubuh kembali normal baru rasa lapar muncul, tetapi kadang bisa tertunda berjam-jam.
7. Faktor Psikologis: Depresi, Burnout, dan Overthinking
Kondisi mental tertentu membuat seseorang kehilangan minat pada makanan. Bukan hanya stres, tetapi juga:
-
depresi
-
burnout kerja
-
kelelahan emosional
-
kesedihan mendalam
-
trauma
-
overthinking berlebihan
Orang dalam kondisi ini sering merasa:
-
tidak ada energi,
-
tubuh seperti mati rasa,
-
tidak peduli ingin makan atau tidak.
Jika kondisi ini berlangsung lama, penanganan psikologis mungkin diperlukan.
8. Perubahan Hormon: Dari Wanita hingga Lansia
Hormon sangat berhubungan dengan rasa lapar. Ketika hormon berubah, pola makan ikut berubah.
Pada wanita, perubahan nafsu makan bisa terjadi karena:
-
menstruasi
-
PMS
-
kehamilan
-
menyusui
-
menopause
Sementara itu, pada orang lanjut usia, penurunan rasa lapar sangat umum karena:
-
metabolisme melambat
-
sistem pencernaan bekerja lebih lambat
-
indra penciuman & perasa melemah
-
kadar hormon lapar menurun
9. Efek Samping Obat-Obatan Tertentu
Obat-obatan berikut dapat menekan nafsu makan:
-
antibiotik tertentu
-
obat diabetes
-
obat untuk tekanan darah tinggi
-
antidepresan
-
obat alergi
-
obat tiroid
-
obat sakit maag tertentu
Jika kamu sedang konsumsi obat, kemungkinan besar itulah penyebab tidak lapar.
10. Penyakit atau Kondisi Medis yang Menyebabkan Jarang Lapar
Jarang merasa lapar bisa menjadi tanda kondisi kesehatan tertentu.
Penyakit yang sering membuat nafsu makan menurun:
-
infeksi (flu, demam, radang tenggorokan)
-
gangguan tiroid (hipertiroid)
-
maag atau GERD
-
gangguan hati
-
diabetes
-
anemia
-
gangguan pencernaan (IBS, gastritis)
-
kanker
-
infeksi bakteri atau virus
-
kehilangan indra penciuman (anosmia)
Jika jarang lapar disertai:
-
penurunan berat badan drastis
-
mual terus-menerus
-
nyeri perut
-
muntah
-
kelelahan parah
sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
11. Pagi Hari Jarang Lapar? Ini Normal tapi Bisa Juga Tanda Lain
Banyak orang jarang merasa lapar di pagi hari. Sebab:
-
tubuh masih dalam proses bangun
-
hormon ghrelin rendah saat pagi
-
makan malam terlalu larut
Namun jika berlangsung lama dan disertai mual, bisa jadi tanda:
-
maag
-
gastritis
-
stres tinggi
-
makan tidak teratur
12. Cara Mengatasi Jarang Merasa Lapar
Jika kamu ingin mengembalikan nafsu makan normal, berikut cara efektifnya:
✔ Minum air cukup setiap hari
✔ Kurangi kopi dan minuman manis
✔ Atur waktu makan teratur
✔ Jangan melewatkan sarapan
✔ Tambah aktivitas fisik ringan
✔ Tidur cukup dan teratur
✔ Makan porsi kecil namun sering
✔ Kurangi makanan tinggi gula dan junk food
✔ Kelola stres dengan relaksasi atau olahraga
✔ Periksa kesehatan jika gejala menetap
Dengan mengatur pola hidup, rasa lapar biasanya kembali normal dalam beberapa hari.
13. Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksa jika:
-
jarang lapar lebih dari 3–5 hari
-
berat badan turun tanpa sebab
-
sering mual atau muntah
-
nyeri perut
-
lemas berlebihan
-
kehilangan minat makan sepenuhnya
Situasi ini bisa menjadi tanda kondisi serius yang butuh pemeriksaan lebih lanjut.
Kesimpulan
Jarang merasa lapar bukan hal sepele. Banyak faktor yang bisa memengaruhinya, mulai dari gaya hidup, stres, hormon, hingga kondisi medis tertentu. Mengenali penyebabnya adalah langkah pertama untuk memperbaiki kesehatan dan menjaga tubuh tetap bertenaga.
Jika kamu mengalami kondisi ini cukup lama atau disertai gejala lain, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.

Komentar0