BUA0GUMiGfG7TfY6TSY7Tpr7GA==

Arsenal Semakin Kokoh, Hampir Tidak Punya Titik Lemah

Arsenal Semakin Kokoh, Hampir Tidak Punya Titik Lemah

Bukakabar - Saat ini, Arsenal sedang menjalani periode yang bisa dibilang sangat matang dalam kompetisi. Mereka tampil bukan sekadar konsisten, tetapi dengan karakter yang semakin menonjol: pertahanan solid, serangan efektif, dan keseimbangan dari ujung ke ujung. 

Saat melawat ke Burnley di Stadion Turf Moor pada Sabtu malam, 1 November 2025 malam WIB, mereka mengunci kemenangan 2-0 yang kembali memperlihatkan seberapa sulit untuk mencari pegangan kelemahan di tim asuhan Mikel Arteta. 

Dua gol tercipta lewat aksi luar biasa dari Viktor Gyökeres dan Declan Rice dalam paruh pertama, sekaligus memperpanjang rekor clean sheet mereka menjadi tujuh laga beruntun di semua kompetisi.

Artikel ini akan mengajak Anda menelusuri beberapa aspek penting dari performa Arsenal saat ini: mengapa mereka tampak kokoh, bagaimana strategi set-piece menjadi senjata utama, aspek taktik dan pemain yang menonjol, tantangan yang masih mungkin ada, serta apa artinya semua ini bagi persaingan gelar di Liga Inggris musim 2025/26.

Kemapanan Arsenal: Dari puncak klasemen ke performa stabil

Arsenal sekarang berada di puncak klasemen Liga Inggris dengan poin yang cukup jauh meninggalkan pengejar. Dengan kemenangan 2-0 atas Burnley, mereka kini mengoleksi 25 poin dari 10 laga. Unggul tujuh poin atas tim kedua membuat mereka tampak bukan hanya sebagai kandidat gelar, tetapi sebagai tim yang benar-benar berbeda level di awal musim ini.

Namun, yang lebih menarik dari sekadar perolehan poin adalah bagaimana mereka mendapat poin tersebut. Arsenal tidak bergantung hanya pada keajaiban satu-dua pemain, melainkan menunjukkan kematangan sebagai tim. Mereka tetap menjaga fokus saat bertandang, seperti di Turf Moor, di mana Burnley adalah tim yang cukup disiplin secara defensif musim lalu (16 gol kebobolan di Championship) tetapi tetap gagal menciptakan ancaman berarti terhadap Arsenal.

Dalam banyak kesempatan, Arsenal menunjukkan bahwa pendekatan mereka bukan hanya memanfaatkan keunggulan individu, tetapi merencanakan segala aspek pertandingan: dari penguasaan bola, pengaturan tempo, hingga bagaimana mereka menutup ruang lawan dan mengeksekusi peluang. Misalnya, pada laga melawan Burnley, mereka untuk ketiga kalinya musim ini menjalani pertandingan Liga Inggris tanpa menghadapi tembakan tepat sasaran dari lawan.

Semua ini membuat kesan bahwa “titik lemah” sulit ditemukan. Bahkan komentator ternama seperti Alan Shearer menyatakan bahwa dia “tidak melihat kelemahan” pada Arsenal. (Meski pernyataan lengkapnya mungkin memang lebih rinci)

Senjata Set-Piece: Arsenanya Arsenal yang Sering Disepelekan

Kita sering membicarakan permainan terbuka atau satu lawan satu sebagai indikator performa — namun Arsenal saat ini punya senjata khusus: bola mati dan situasi set-piece. Di laga melawan Burnley, gol pembuka lahir dari skema tendangan sudut yang dieksekusi dengan presisi: Rice mengirim umpan, Gabriel melepaskan sundulan, dan Gyökeres menuntaskan dari jarak dekat.

Statistik-nya pun mengesankan:

  • Arsenal sudah mencetak 12 gol dari bola mati (tidak termasuk penalti) dalam 10 laga pertama Liga Inggris musim ini.

  • Dari 18 gol total yang mereka cetak musim ini, 12 berasal dari situasi bola mati.

  • Gol dari tendangan sudut saja mencapai angka terbanyak di Liga Inggris pada fase awal musim.

Arteta dan stafnya tampaknya telah memprioritaskan aspek “detail” yang sering diremehkan: positioning di kotak penalti lawan, pergerakan tanpa bola, zona penciptaan ruang dan pengiriman bola yang tepat. Dengan demikian, Arsenal bukan hanya menunggu kesempatan terbuka — mereka menciptakannya secara sistematis dari situasi bola mati.

Hal ini memberikan dua keuntungan besar:

  1. Ketika permainan terbuka stagnan atau terbendung, mereka punya rencana B yang sangat efektif.

  2. Lawan jadi sulit memprediksi sumber ancaman — tidak hanya dari sayap atau tengah, tetapi dari situasi yang lebih statis dan terstruktur.

Misalnya, Burnley yang dikenal tangguh di lini belakang musim lalu tetap tidak mampu menghentikan skema bola mati dari Arsenal. Itu menunjukkan bahwa keunggulan Arsenal kini bukan sekadar bakat individual, tetapi juga “senjata rahasia” yang telah di-program secara tim.

Taktik, Lini dan Pemain Kunci: Mengapa Arsenal Nyaris Tanpa Kekurangan

Taktik dan keseimbangan permainan

Di bawah Arteta, Arsenal telah membangun model permainan yang mengedepankan keseimbangan: pertahanan stabil, transisi cepat ke serangan, serta keberadaan bek sayap yang aktif mendukung serangan. Dalam laga Burnley, Arsenal menguasai 54 % penguasaan bola dan melepaskan 12 tembakan (8 di antaranya tepat sasaran) sementara Burnley hanya punya 3 tembakan tanpa satu pun tepat sasaran hingga menit 71.

Arteta juga membuat bek sayap dan bek tengahnya terlibat dalam fase serang — misalnya bek seperti Riccardo Calafiori atau Jurrien Timber diberikan ruang untuk ikut naik dan menciptakan overload. Dengan demikian, Arsenal tidak terkesan pasif-bertahan, melainkan aktif dalam membingungkan lawan.

Pemain kunci yang menonjol

Beberapa pemain yang saat ini sangat menonjol dalam skema Arsenal:

  • Declan Rice: Tidak hanya sebagai gelandang bertahan internal, tetapi juga dalam fase menyerang. Gol ke gawang Burnley adalah contohnya.

  • Viktor Gyökeres: Penyerang yang cukup baru, namun telah menunjukkan adapts yang cepat, khususnya dalam memanfaatkan peluang dari bola mati maupun kombinasi cepat.

  • Gabriel Magalhães: Perannya dalam skema titik bola mati sangat penting, baik sebagai penyambung (volley) maupun pengunci kotak penalti lawan.

  • Bek-bek dan lini tengah secara keseluruhan tampak lebih matang dan kompak dibanding musim sebelumnya.

Mengapa “nyaris tanpa celah”?

Jika kita melihat tiga aspek: pertahanan, penciptaan peluang, dan efisiensi—Arsenal saat ini unggul di ketiganya.

  • Pertahanan: Tujuh laga beruntun tanpa kebobolan.

  • Penciptaan peluang: Mereka bisa menembus pertahanan lawan, dan juga mengandalkan bola mati sebagai sumber gol tambahan.

  • Efisiensi: Tidak boros peluang, tidak mudah kecolongan — contoh nyata saat menghadapi Burnley yang bahkan tak mampu melepaskan tembakan tepat sasaran pada paruh pertama.

Tantangan yang Masih Bisa Muncul

Meskipun Arsenal tampak sangat tangguh, bukan berarti mereka tidak punya tantangan atau potensi “rapuh” yang bisa dimanfaatkan oleh lawan. Berikut beberapa catatan yang perlu diwaspadai:

Ketergantungan terhadap gol dari bola mati

Statistik yang tinggi tentang gol dari situasi bola mati bisa menjadi keunggulan. Namun, ia juga membawa risiko: jika lawan berhasil memblok atau mengantisipasi skema bola mati tersebut, maka Arsenal harus bisa menghasilkan gol dari permainan terbuka secara konsisten. Jika tidak, maka pertahanan yang sangat solid bisa saja diuji dalam fase saat mereka membutuhkan gol terbuka.

Beban fisik dan rotasi

Menjaga tingkat performa tinggi sepanjang musim tidak mudah. Arsenal sudah bermain dengan intensitas tinggi, dan faktanya Gyökeres digantikan di paruh waktu melawan Burnley karena ada indikasi cedera ringan. Kinerja di liga domestik dan kompetisi Eropa (jika mereka masih berjalan) bisa menjadi tantangan bagi kedalaman skuad.

Lawan yang mulai belajar

Semakin lama musim berlangsung, semakin banyak lawan yang akan meneliti skema Arsenal. Jika banyak tim mulai fokus mengantisipasi bola mati Arsenal atau mengurangi ruang bagi bek sayap mereka, maka Arsenal mesti punya rencana alternatif yang matang agar tidak terbaca.

Gangguan mental atau turunnya performa

Tim besar sering diuji dalam aspek mental: ketika tekanan gelar mulai terasa, ketika pertandingan sulit, ketika jadwal padat tiba. Arsenal harus menjaga fokus agar tidak terbebani harapan atau kehilangan momentum.

Implikasi Untuk Persaingan Gelar dan Liga Inggris

Dengan performa yang demikian meyakinkan, apa artinya bagi persaingan gelar dan lanskap Liga Inggris musim ini?

Kandidat utama gelar

Arsenal kini berada di posisi yang sangat kuat untuk menjadi juara. Dengan keunggulan poin yang cukup dan keunggulan dalam berbagai statistik, mereka menjadi kandidat paling menonjol. Persaingan yang biasanya dilihat antara beberapa tim besar kini tampak sedikit memudar karena Arsenal tampak berada di depan.

Pengaruh terhadap tim lain

Tim lain yang mengejar tentu harus bekerja ekstra: mereka tidak hanya harus menjaga performa tinggi mereka sendiri, tetapi juga memperhitungkan bahwa Arsenal sudah berada dalam “modus” yang stabil. Lawan-lawan seperti Manchester City, Liverpool maupun Tottenham Hotspur tidak bisa sekadar menang — mereka harus unggul secara konsisten untuk mengejar.

Dampak bagi strategi tim lain

Arsenal yang sukses dengan skema bola mati dan keseimbangan tim bisa menjadi contoh atau acuan bagi tim lain. Tim lain mungkin mulai meniru skema set-piece lebih aktif, meningkatkan pertahanan modular dan memperkuat transisi. Dengan demikian, tren permainan di Liga Inggris bisa sedikit bergeser — lebih banyak tim yang memperhitungkan aspek detail dan set-piece.

Penutup: Kenapa Sekarang Waktu Arsenal Bersinar

Sekarang adalah saat yang tepat bagi Arsenal untuk bersinar. Mereka memiliki kombinasi antara manajer kompeten, skema taktik matang, pemain yang siap secara mental dan fisik, serta indikator statistik yang menunjukkan keunggulan nyata. Semua itu membuat mereka tampak semakin kokoh dan jauh dari bayang-bayang kelemahan yang biasanya menghantui tim besar.

Masih ada pertandingan, masih ada musim, dan masih ada banyak dinamika yang bisa terjadi. Tapi jika Arsenal terus mempertahankan ritme seperti sekarang, maka mereka bukan hanya sekadar “tim yang bagus” — melainkan tim yang siap menerjemahkan potensi jadi realita gelar.

Bagi Anda yang mengikuti Liga Inggris dengan penuh antisipasi: sekarang adalah waktu untuk memperhatikan Arsenal — bukan hanya sebagai salah satu tim besar, tetapi sebagai “tim puncak” yang tampak sangat siap dan sedikit dari kesalahan.

Komentar0

Type above and press Enter to search.

www.bariskabar.com www.webteknologi.com