Bukakabar - Ketika Mazda membuka panggung di Auto Shanghai 2025, publik langsung terkejut melihat sosok mobil listrik baru yang tampil gagah dan futuristik. Bukan sekadar konsep biasa — ini adalah Mazda EZ‑60, SUV listrik yang bakal dijual ke pasar global dengan nama Mazda CX‑6e mulai 2026.
Kehadirannya menandai bahwa Mazda tak mau ketinggalan dalam arus elektrifikasi mobil dunia. Sekarang, Mazda bahkan sudah mulai membuka pemesanan dan mengumumkan harga resminya di China. Di tengah persaingan sengit di pasar EV, mobil ini menawarkan piranti teknologi mumpuni, jarak tempuh tinggi, dan tampilan yang tetap kental nuansa Mazda.
Dalam artikel ini, kita akan menggali detil spesifikasi, varian harga, teknologi unggulan, dan peluang mobil ini masuk Indonesia — sambil menebak bagaimana respons pasar Tanah Air nantinya. Yuk, kita bedah satu per satu!
Latar Belakang & Posisi Mazda dalam Dunia EV
Mazda dikenal selama puluhan tahun sebagai pembuat mobil dengan karakter “jiwa mengemudi” (driving feel). Namun belakangan, perubahan tren global memaksa mereka bergerak ke sektor mobil listrik. Sebelumnya Mazda sudah punya MX‑30 sebagai upaya “bermain” di ranah listrik, tapi produk itu punya keterbatasan soal jarak tempuh dan daya saing. Kini, EZ‑60 hadir sebagai jawaban yang jauh lebih agresif — diperuntukkan sebagai SUV listrik skala menengah yang bisa bersaing di banyak pasar sekaligus.
Kolaborasi Mazda dengan produsen otomotif Cina, Changan, menjadi kunci dari lahirnya EZ‑60. Basis platformnya adalah arsitektur EPA milik Changan, yang juga digunakan di model-model EV lain di Cina. Karena itu, Mazda bisa mengambil keuntungan dari ekosistem teknologi lokal — manufaktur, baterai, supply chain — demi menjaga harga tetap kompetitif.
Dalam versi ekspor, Mazda akan menggunakan nama CX‑6e agar konsumen global lebih mudah mengenali bahwa ini bagian dari keluarga SUV Mazda “CX”. Nama “e” di belakang sengaja menunjukkan identitas listrik.
Harga & Strategi Penjualan di China
Banderol Resmi & Varian
Saat diperkenalkan ke publik di China, Mazda menetapkan harga mulai 119.900 yuan untuk varian dasar, dan naik hingga 160.900 yuan untuk varian tertinggi. Jika dikonversi kasar ke rupiah, kisarannya berada di sekitar Rp 280 jutaan hingga Rp 376 jutaan. Namun perlu diingat: itu harga China domestik, dan belum termasuk pajak ekspor, bea masuk, dan penyesuaian lokal bila mobil ini dijual di negara lain.
Ada enam varian berbeda yang ditawarkan di Cina. Beberapa varian fokus pada mode listrik murni (BEV), sementara beberapa lainnya adalah versi range extender (EREV / hybrid dengan generator bensin). Strategi ini memberi fleksibilitas bagi konsumen Cina yang belum punya infrastruktur pengisian daya merata.
Pemesanan Awal & Antusiasme Pasar
Respons pasar terhadap Mazda EZ‑60 tergolong sangat kuat. Dalam 48 jam setelah peluncuran, mobil ini sudah mencatat lebih dari 10.000 unit pemesanan awal hanya dengan uang tanda jadi kecil. Kesempatan pemesanan ini menggunakan sistem deposit minimal (misalnya deposit mulai 10 yuan) agar calon pembeli bisa mengamankan unit terlebih dahulu.
Hingga sekitar Juli 2025, total pra-pemesanan sudah melewati angka 33.000 unit. Angka ini menunjukkan bahwa pasar Cina menyambutnya sangat antusias. Strategi deposit kecil dan akumulasi kredit harian yang bisa dikurangkan dari harga total membuat banyak konsumen mau ikut serta.
Dimensi & Desain Eksterior
Ukuran & Basis Teknik
Mazda EZ‑60 memiliki dimensi yang cukup agresif untuk kelas SUV menengah:
-
Panjang: 4.850 mm
-
Lebar: 1.935 mm
-
Tinggi: 1.620 mm
-
Wheelbase: 2.902 mm
Dimensi ini menempatkannya sejajar dengan banyak SUV listrik kelas menengah lain. Basis arsitektur EPA milik Changan memberi fleksibilitas pada jarak sumbu roda dan ruang kabin.
Dalam versi ekspor (CX‑6e), desain eksterior cenderung tetap mempertahankan karakter Mazda Kodo — garis halus, fascia depan yang khas — tetapi dengan modifikasi agar sesuai kebutuhan mobil listrik.
Karakter Listrik dalam Desain
Beberapa elemen desain yang mencirikan bahwa ini mobil listrik:
-
Gril depan tertutup — tidak butuh aliran udara besar seperti mesin pembakaran internal
-
Logo Mazda yang bisa menyala — menambah kesan futuristik
-
Lampu utama terpisah dengan DRL ramping
-
Handle pintu tersembunyi (flush door handles) — membantu aerodinamika
-
Spion elektronik (side view camera) — lebih aerodinamis dan modern
-
Pilar D dan bumper dirancang dengan elemen aliran udara agar mobil tetap efisien
-
Opsi pelek 19 inci untuk semua varian, dan beberapa varian tertinggi punya opsi pelek 21 inci
Desain ini bukan sekadar estetika: tujuannya agar hambatan angin rendah, efisiensi meningkat, suara angin berkurang, dan performa baterai optimal.
Interior & Teknologi Kabin
Salah satu aspek paling menarik dari EZ‑60 adalah interior canggih yang terasa sangat modern.
Layar & Kokpit Digital
Di tengah dasbor, ada layar terpadu 26,45 inci dengan resolusi 5K yang membentang melintang. Layar ini menangani fungsi instrumen kendaraan, sistem infotainment, pengaturan iklim, dan kontrol lainnya. Prosesornya berbasis 4nm, sehingga responsnya sangat cepat dan mampu menangani banyak fungsi sekaligus.
Untuk memberi pengalaman visual yang futuristik, mobil ini juga punya Head-Up Display (HUD) AR (Augmented Reality) berukuran 50 inci. Di varian tinggi, HUD bisa ditingkatkan ke ukuran 100 inci 3D-HUD, memungkinkan tampilan informasi menyatu dengan dunia nyata (navigasi, peringatan, dan elemen visual lainnya).
Untuk penumpang belakang, tersedia layar sentuh tambahan agar mereka bisa mengatur musik, pendingin udara, atau fitur hiburan secara mandiri.
Kenyamanan & Fitur Premium
-
Kursi depan menggunakan konsep zero-gravity, yang diklaim membantu mengurangi kelelahan saat perjalanan jauh
-
Fitur pemanas, ventilasi, dan pijat untuk kursi depan
-
Pengaturan elektrik penuh pada kursi depan
-
Wireless charging untuk perangkat pengguna
-
Sistem audio premium dengan 23 speaker dan dukungan Dolby Atmos
-
Minimal tombol fisik — sebagian besar kontrol lewat sentuhan, suara, atau gesture
-
Audio di kepala kursi depan juga disertakan agar pengalaman suara lebih mendalam
Interior ini terasa seperti ruang hiburan bergerak: kenyamanan, visual, dan audio dipadukan dengan teknologi mutakhir.
Mesin, Baterai, & Performa
Versi Listrik Murni (BEV)
Varian listrik murni memakai motor listrik di roda belakang dengan daya 190 kW (sekitar 255 hp). Baterai yang digunakan adalah 77,94 kWh jenis LFP (Lithium Iron Phosphate). Dengan konfigurasi ini, Mazda mengklaim jangkauan resmi hingga 600 km (menurut siklus CLTC).
Untuk versi ekspor di pasar Eropa, dikabarkan akan memakai pilihan baterai 68,8 kWh (LFP) atau 80 kWh (jenis NMC) dengan jangkauan WLTP di kisaran 479 km atau 552 km (tergantung varian). Tetapi data ini masih bersifat rumor untuk pasar luar Cina.
Versi Range Extender / Hybrid (EREV / REEV)
Versi ini memadukan motor listrik 190 kW sama seperti varian listrik murni, dengan mesin bensin 1,5 liter yang berfungsi sebagai generator. Baterainya lebih kecil, sekitar 31,73 kWh, sehingga versi listrik murni (EV-only) bisa mencapai sekitar 160 km sebelum mesin bensin ikut menyala.
Gabungan sistem ini memungkinkan jangkauan perjalanan lebih jauh — melebihi 1.000 km dalam kondisi ideal (kombinasi listrik + bensin). Strategi semi-elektrifikasi semacam ini cocok untuk pasar di mana infrastruktur pengisian listrik belum merata.
Performa & Handling
Mazda merancang mobil ini dengan distribusi bobot yang baik: untuk versi EREV, distribusi 50:50 (depan-belakang). Sedangkan versi BEV punya distribusi sekitar 47:53 (lebih berat di belakang sedikit). Suspensi depan menggunakan MacPherson strut, dan suspensi belakang berbentuk multi-link, disertai peredam elektronik (adaptive dampers) agar kenyamanan dan kelincahan tetap seimbang.
Keunggulan lain adalah fitur aerodinamika seperti saluran udara (9 saluran udara) yang membantu mengurangi hambatan angin dan meningkatkan stabilitas. Dalam kecepatan tinggi, mobil ini bisa menghasilkan gaya downforce di bagian belakang agar traksi tetap baik.
Belum ada data resmi mengenai akselerasi 0-100 km/jam dari Mazda, tetapi dengan tenaga 190 kW dan bobot yang diharapkan tidak terlalu besar, mobil ini diprediksi bisa berada di angka 6–7 detik, tergantung varian dan kondisi.
Fitur Keselamatan & Bantuan Pengemudi (ADAS)
Mazda melengkapi EZ‑60 dengan fitur-fitur keamanan modern yang canggih:
-
9 airbag standar di seluruh unit
-
Struktur bodi pakai baja ultra-kuat (termasuk baja 2.000 MPa pada area benturan dan 1.470 MPa pada rangka atap)
-
Sistem ADAS level Level 2 dengan lebih dari 30 fungsi bantuan mengemudi
-
Sensor: 5 kamera HD, 5 radar gelombang milimeter (millimeter wave radar), dan 12 sensor ultrasonik
-
Fitur bantuan seperti Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, navigasi otomatis di jalan tol, parkir otomatis (termasuk remote parking)
-
Sistem pengereman darurat otomatis (AEB) yang bisa bekerja hingga kecepatan 80 km/j
-
Sistem manajemen baterai dengan delapan lapisan proteksi untuk memastikan keamanan baterai terhadap panas berlebih maupun benturan
-
Sistem pengujian baterai yang dirancang untuk memenuhi bahkan melampaui standar keselamatan baterai yang akan diterapkan pada 2026
Dengan kombinasi ini, mobil ini tidak hanya menjanjikan kenyamanan dan teknologi, tetapi juga tingkat keselamatan yang tinggi bagi pengguna dan penumpang.
Kapasitas Bagasi & Ruang Praktis
Bicara ruang praktis, Mazda juga tidak “lupa”. Beberapa data kapasitas:
-
Bagasi dasar sekitar 350 liter
-
Jika kursi belakang dilipat, ruang bisa membengkak hingga 2.036 liter
-
Di bagian depan, tersedia “frunk” (bagian bagasi depan) terpadu, meskipun kapasitasnya relatif terbatas (beberapa laporan menyebut 126 liter)
Dengan konfigurasi tersebut, mobil ini cocok untuk perjalanan jauh atau penggunaan harian yang memerlukan fleksibilitas ruang barang.
Peluang & Tantangan di Pasar Indonesia
Sinyal dari Agen Pemegang Merek
Di Indonesia, Mazda diwakili oleh PT Eurokars Motor Indonesia (EMI). Chief Operating Officer EMI, Ricky Thio, sudah menegaskan bahwa EZ‑60 masuk dalam daftar produk yang disiapkan untuk Indonesia. Namun, peluncurannya dipastikan tidak akan terjadi pada tahun ini, melainkan “sangat dekat.” Ini menandakan bahwa Mazda sedang menyiapkan regulasi, adaptasi lokal, serta kemungkinan impor atau rakitan lokal.
Kemungkinan besar, EZ‑60 akan menjadi penerus Mazda MX-30 — mobil listrik Mazda pertama yang saat ini produksinya dihentikan. Dengan keunggulan jarak tempuh yang jauh lebih tinggi dan fitur yang lebih lengkap, EZ‑60 bisa menjadi senjata ampuh bagi Mazda untuk tetap relevant di pasar kendaraan listrik Tanah Air.
Tantangan & Faktor Penentu
Beberapa tantangan yang harus dihadapi:
-
Infrastruktur pengisian daya (charging infrastructure)
Indonesia masih dalam tahap perluasan jaringan pengisian cepat (fast charging). Untuk mobil listrik premium seperti EZ‑60, kebutuhan fast charging sangat penting agar pengguna tidak terjebak faktor jarak. -
Biaya impor & pajak
Jika mobil ini diimpor (CBU), biaya bea masuk, pajak, dan adaptasi lokal bisa menaikkan harga secara signifikan. Agar tetap kompetitif, Mazda perlu memperhatikan margin dan strategi harga. -
Persaingan pasar EV global & lokal
Banyak merek lain (Tesla, BYD, Hyundai, Toyota, dll.) juga berlomba-lomba di pasar EV. Mazda harus menawarkan nilai unik (desain, kenyamanan, pengalaman berkendara) agar bisa menonjol. -
Regulasi & insentif pemerintah
Dukungan kebijakan seperti insentif fiskal atau pembebasan pajak bisa sangat membantu. Jika Indonesia memperkuat regulasi EV, peluang EZ‑60 makin terbuka.
Analisis Perbandingan dengan Mobil Listrik Kompetitor
Untuk memahami posisi EZ‑60, mari bandingkan beberapa aspek utama dengan mobil listrik pesaing:
| Aspek | Mazda EZ‑60 | Kompetitor Umum (Tesla, BYD, dll) |
|---|---|---|
| Jarak tempuh | 600 km CLTC (versi BEV) | Banyak EV kelas menengah punya 400–550 km (WLTP / EPA) |
| Tenaga mesin | 190 kW (255 hp) | Beberapa pesaing punya 200–300 hp |
| Fitur kabin | HUD AR 100 inci, layar 26,45 inci, 23 speaker | Ada fitur serupa, tapi kombinasi semacam EZ‑60 sangat kompetitif |
| Pilihan elektrifikasi | BEV & EREV | Umumnya BEV murni, sedikit hybrid (pada pasar tertentu) |
| Harga dasar (China) | 119.900 yuan hingga 160.900 yuan | Beberapa model Cina punya harga kompetitif, namun kualitas dan brand bisa jadi variabel |
| Posisi pasar | SUV menengah premium | Bersinggungan dengan segmen SUV listrik premium dan menengah |
Kelebihan EZ‑60 terletak pada kombinasi fitur premium, desain Mazda, dan jarak tempuh tinggi. Kelemahannya mungkin pada ketersediaan charging dan biaya impor bila masuk pasar non-Cina.
Prediksi Harga Resmi di Indonesia & Segmen Target
Jika Mazda EZ‑60 benar-benar masuk pasar Indonesia, prediksi harga akan sangat bergantung pada strategi impor atau lokalisasi. Jika impor CBU, harga bisa melonjak jauh dari nilai dasar di China. Namun, jika dapat insentif dan skema pembebasan pajak kendaraan listrik, harga bisa tetap kompetitif.
Segmentasi target diperkirakan:
-
Profesional muda atau pelaku bisnis yang mencari mobil listrik premium dan teknologi mutakhir
-
Keluarga urban yang butuh SUV nyaman dan jangkauan cukup untuk perjalanan antar kota
-
Pengguna yang ingin “brand Jepang + teknologi modern” sebagai nilai jual emosional
Mazda harus memperhitungkan margin keuntungan, daya beli masyarakat, dan persaingan strategi harga untuk sukses di segmen ini.
Kesimpulan: Mazda EZ‑60, Harapan Baru di Era Mobil Listrik
Mazda EZ‑60 (atau CX‑6e di pasar ekspor) adalah langkah ambisius Mazda untuk menapaki jalur mobil listrik dengan penuh keyakinan. Dengan kombinasi desain khas Mazda, teknologi kokpit futuristik, jangkauan tinggi, dan pilihan elektrifikasi yang fleksibel, mobil ini punya potensi menjadi game changer.
Namun, keberhasilannya di pasar global dan Indonesia sangat tergantung pada strategi harga, dukungan infrastruktur, dan kemampuan Mazda menangani tantangan lokal. Bagi penggemar otomotif di Indonesia, EZ‑60 menyajikan harapan bahwa kita tak cuma akan melihat mobil listrik dari luar, tapi juga yang punya DNA merek kuat dan nilai pengalaman berkendara tinggi.
Komentar0