BUA0GUMiGfG7TfY6TSY7Tpr7GA==

Mengenali Nyeri Dada Penyakit Jantung, Seperti Apa Rasanya?

Mengenali Nyeri Dada Penyakit Jantung, Seperti Apa Rasanya?

Bukakabar - Bayangkan suatu hari kamu sedang duduk santai, mungkin sambil minum kopi atau rebahan nonton serial favorit. Tiba‑tiba kamu merasa ada tekanan di dada. Rasanya seperti ada benda berat yang menindih, atau seperti dadamu ditekan dari dalam. Lalu kamu mulai bertanya-tanya: “Ini masuk angin biasa, maag, atau jantung ya?” 

Pikiran mulai panik. Keringat dingin keluar. Napas terasa pendek. Kamu ragu harus ke dokter atau tunggu saja, takut dikira lebay. Tapi tahukah kamu? Nyeri dada bisa jadi pertanda awal dari sesuatu yang serius, terutama jika berkaitan dengan jantung. 

Meskipun tidak semua nyeri dada berasal dari jantung, tetapi mengenali ciri khas nyeri dada akibat gangguan jantung bisa menyelamatkan nyawa. Terlalu sering orang mengabaikannya karena mengira itu hanya masalah ringan. Padahal, jantung tidak pernah bercanda saat mengirim sinyal bahaya. 

Nah, biar kamu nggak salah langkah, yuk kita bahas tuntas seperti apa sebenarnya rasa nyeri dada yang berhubungan dengan penyakit jantung, apa saja penyebabnya, gejala penyerta yang perlu diwaspadai, serta kapan kamu harus segera mencari pertolongan medis.

Apa Itu Nyeri Dada?

Nyeri dada adalah rasa tidak nyaman yang dirasakan di area antara leher dan perut bagian atas. Sensasinya bisa beragam. Ada yang merasakan seperti ditekan, ditusuk, terbakar, atau terasa sesak seperti kekurangan udara. Nyeri bisa terasa tajam atau tumpul, muncul tiba-tiba atau perlahan. Dalam beberapa kasus, nyeri dada bisa menjalar ke area tubuh lain, seperti lengan kiri, rahang, punggung, atau bahu.

Perlu kamu tahu, nyeri dada tidak selalu berarti jantung bermasalah. Bisa jadi itu akibat otot tertarik, asam lambung naik, atau masalah paru-paru. Tapi tetap saja, nyeri dada adalah salah satu gejala paling umum dari penyakit jantung. Karena itu, kamu perlu belajar mengenali tanda-tanda yang membedakan nyeri jantung dari nyeri biasa.

Nyeri Dada Akibat Jantung: Seperti Apa Rasanya?

Saat nyeri dada berasal dari jantung, biasanya ada beberapa ciri khas yang cukup konsisten dialami banyak orang. Berikut ini beberapa karakteristiknya:

  1. Rasa seperti ditekan atau ditindih
    Nyeri dada dari jantung sering digambarkan seperti ada benda berat menekan bagian tengah dada. Rasanya bisa sangat tidak nyaman, seperti ada yang menindih dari dalam. Rasa ini sering muncul saat aktivitas fisik atau saat stres emosional.

  2. Menjalar ke bagian tubuh lain
    Rasa nyeri sering tidak hanya di dada saja. Bisa menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, punggung atas, bahkan ke perut. Ini terjadi karena saraf yang mengirim sinyal dari jantung terhubung dengan banyak bagian tubuh lain.

  3. Tidak membaik meski diistirahatkan
    Kalau nyeri dada tetap terasa meskipun kamu sudah duduk atau berbaring, bahkan semakin menjadi, itu tanda serius. Khususnya kalau disertai sesak napas atau keringat dingin.

  4. Bersamaan dengan gejala lain
    Biasanya, nyeri jantung disertai gejala lain seperti mual, muntah, pusing, berkeringat, lemas, dan perasaan ingin pingsan. Bahkan ada juga yang merasakan detak jantung cepat atau tidak teratur.

  5. Timbul saat aktivitas, reda saat istirahat (pada angina stabil)
    Kalau kamu merasa nyeri dada saat naik tangga atau berjalan cepat, lalu nyerinya hilang saat kamu berhenti, itu bisa jadi tanda angina. Ini adalah gejala klasik dari penyempitan pembuluh darah jantung.

  6. Nyeri berlangsung lebih dari 5 menit
    Serangan jantung biasanya berlangsung lebih lama dari nyeri biasa. Jika rasa sakit berlangsung lebih dari lima menit dan tidak membaik, itu tanda bahaya.

Penyakit Jantung yang Menyebabkan Nyeri Dada

Ada beberapa jenis penyakit jantung yang bisa menyebabkan nyeri dada. Setiap penyakit ini memiliki karakteristik yang sedikit berbeda, tapi semuanya perlu penanganan medis.

1. Serangan Jantung (Infark Miokardium)

Ini kondisi paling serius dan paling dikenal. Serangan jantung terjadi saat aliran darah ke otot jantung terhambat, biasanya akibat penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Tanpa pasokan darah, bagian jantung bisa mati. Nyeri biasanya terasa hebat, seperti ditekan benda berat, menjalar ke lengan kiri, dan disertai keringat dingin serta sesak napas.

2. Angina Pektoris

Angina adalah nyeri dada yang muncul karena jantung tidak mendapatkan cukup oksigen saat beraktivitas. Biasanya berlangsung beberapa menit dan membaik dengan istirahat. Angina bisa menjadi tanda awal penyakit jantung koroner.

3. Diseksi Aorta

Ini kondisi langka tapi sangat berbahaya. Dinding pembuluh darah utama dari jantung (aorta) mengalami robekan. Nyeri dada terasa sangat hebat, seperti ditusuk atau disobek, dan bisa menjalar ke punggung. Kondisi ini membutuhkan tindakan medis segera.

4. Perikarditis

Ini adalah peradangan pada selaput yang membungkus jantung. Nyeri biasanya tajam, dan bisa memburuk saat kamu bernapas dalam, batuk, atau berbaring. Kadang terasa lebih baik saat duduk atau membungkuk ke depan.

5. Kardiomiopati dan Gagal Jantung

Pada beberapa orang, otot jantung melemah dan tidak mampu memompa darah dengan baik. Hal ini bisa menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan pembengkakan di kaki atau perut.

Gejala Tambahan yang Harus Diperhatikan

Nyeri dada akibat jantung hampir selalu datang bersama gejala lainnya. Mengenali kombinasi gejala bisa membantu kamu membedakan mana nyeri yang berbahaya dan mana yang tidak.

  • Sesak napas
    Sulit bernapas, apalagi saat berbaring, bisa jadi tanda jantung bermasalah.

  • Keringat dingin
    Tubuh bereaksi terhadap serangan jantung dengan mengeluarkan keringat berlebih, walau kamu tidak merasa kepanasan.

  • Mual dan muntah
    Beberapa orang, terutama wanita, sering mengalami mual atau muntah saat mengalami serangan jantung.

  • Pusing atau kehilangan kesadaran
    Aliran darah ke otak berkurang saat jantung tidak bekerja optimal.

  • Kelelahan ekstrem
    Jika kamu merasa lelah luar biasa, bahkan hanya untuk berjalan ke kamar mandi, ini bisa jadi tanda awal gagal jantung.

Perbedaan Nyeri Dada Jantung dan Bukan Jantung

Agar kamu tidak panik berlebihan, penting juga mengenali nyeri dada yang tidak berasal dari jantung.

Nyeri dada non-jantung biasanya:

  • Terasa tajam di satu titik
    Seringkali bisa ditunjuk dengan satu jari.

  • Muncul saat tubuh bergerak
    Jika nyeri terasa saat kamu membungkuk, mengangkat tangan, atau menekan bagian dada, kemungkinan itu otot, bukan jantung.

  • Terasa seperti terbakar
    Jika nyerinya naik dari perut ke dada dan terasa seperti asam, bisa jadi itu GERD atau refluks asam lambung.

  • Dipengaruhi makanan
    Nyeri yang muncul setelah makan berat atau makanan berlemak seringkali bukan dari jantung.

Siapa yang Paling Berisiko?

Beberapa orang punya risiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung dan nyeri dada yang berkaitan.

  • Perokok aktif
    Nikotin mempersempit pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

  • Penderita diabetes
    Diabetes bisa merusak pembuluh darah dan saraf, serta membuat gejala serangan jantung menjadi tidak terasa.

  • Orang dengan kolesterol tinggi
    Plak lemak bisa menyumbat arteri jantung.

  • Orang dengan tekanan darah tinggi
    Tekanan tinggi membuat jantung bekerja lebih keras.

  • Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung
    Genetika juga mempengaruhi.

  • Kurang aktivitas fisik dan obesitas
    Gaya hidup sedentari sangat meningkatkan risiko jantung.

Kapan Harus Segera ke Dokter?

Kalau kamu mengalami nyeri dada dengan salah satu dari gejala berikut, sebaiknya segera ke dokter:

  • Nyeri dada tidak membaik setelah istirahat.

  • Menjalar ke lengan kiri, rahang, atau punggung.

  • Disertai sesak nap

as, mual, pusing, atau keringat dingin.

  • Kamu punya riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes.

  • Nyeri muncul saat beraktivitas dan hilang saat istirahat.

Ingat, lebih baik ke IGD dan ternyata tidak apa-apa, daripada menunggu dan kehilangan waktu emas untuk menyelamatkan nyawa.

Pemeriksaan yang Umum Dilakukan

Jika kamu ke dokter karena nyeri dada, biasanya beberapa tes ini akan dilakukan untuk mengetahui penyebabnya:

  • Elektrokardiogram (EKG): untuk memeriksa aktivitas listrik jantung.

  • Tes darah (Troponin): untuk mendeteksi kerusakan otot jantung.

  • Rontgen dada: untuk melihat paru-paru dan bentuk jantung.

  • Ekokardiogram: melihat struktur dan fungsi jantung dengan ultrasound.

  • Tes stres jantung: menguji jantung saat beraktivitas.

  • CT scan atau angiografi: melihat pembuluh darah jantung secara detail.

Kenapa Gejala Bisa Berbeda-Beda?

Tidak semua orang merasakan nyeri dada yang sama. Beberapa orang bahkan tidak merasa sakit sama sekali saat mengalami serangan jantung. Ini disebut silent heart attack, dan sering terjadi pada penderita diabetes atau orang tua. Wanita juga sering mengalami gejala berbeda, seperti mual, kelelahan, dan nyeri di punggung atau rahang, tanpa nyeri dada yang khas. Maka penting sekali untuk tidak mengabaikan gejala apa pun, apalagi jika kamu punya faktor risiko.

Penutup

Nyeri dada memang bisa menakutkan, tapi juga bisa menyelamatkan kamu kalau dikenali dengan benar. Jangan pernah anggap remeh rasa tidak nyaman di dada, terutama jika disertai gejala lain yang menunjukkan ada masalah pada jantung. 

Tidak perlu jadi dokter untuk tahu kapan harus waspada. Cukup kenali tubuh kamu, perhatikan tanda-tandanya, dan jangan tunda untuk mencari bantuan jika merasa ada yang tidak beres.

Hidup ini terlalu berharga untuk diabaikan hanya karena takut dibilang “lebay”. Lebih baik cek dan ternyata aman, daripada menyesal di kemudian hari. Jadi, lain kali jika kamu atau orang di sekitarmu mengalami nyeri dada yang mencurigakan, kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan.

Komentar0

Type above and press Enter to search.

www.bariskabar.com www.webteknologi.com