.jpg)
MATERI PERTEMUAN 7 KELAS XII
Wujud Allah SWT Pendapat Musyabihat dan Karomiyah
1. Pengantar Pemikiran
Maka lahirlah kelompok yang bertentangan. Pada satu sisi mempertahankan makna dzohir, namun di sisi lain ada yang mencoba mengalihkan pada makna yang dianggap lebih pantas untuk Allah SWT.
2. Rincian Pemikiran
a. Pendapat Musyabihat dan Karomiyah
Kelompok yang mendukung Allah bertempat adalah kelompok Musyabihat, atau biasa juga disebut dengan Hasyawiah. Kebanyakan dari mereka bermadzhabkan Imam Ahmad bin Hanbal, namun Imam Ahmad bin Hanbal sendiri tidak berpaham Mujasimah.
Di antara guru besar Musyabihat dalah Abu Abdillāh bin Hamid bin ‘Ali al-Baghdadi al-Waraq (w. 403H), Abu Ja’la Muhammad bin Husein bin Khalaf bin Farra’ al-Hanbali (w. 458), Abu Hasan Ali bin Ubaidillāh bin Naṣar az Zaghwani al-Hanbali (w. 527 H).
Selain kelompok Musyabihat, yang mendukung paham Allah SWT bertempat adalah kelompok Karamiyah. Tokoh dari kelompok ini adalah Muhammād bin Karrōm. Diamengatakan bahwa Yang disembahnya, menetap di ‘Arsy, berada di atas secara dzat.
Dia juga menetapkan Ismu al-Jauhar bagi yang Allah SWT. Dia juga menetapkan bahwa Allah SWT mengalami perpindahan, juga nuzul dan transformasi. Sebagian mengatakan bahwa Allah SWT memenuhi ‘Arsy, bahkan golongan terakhir dari mereka mengatakan bahwa Allah SWT di atas, sejajar dengan ‘Arsy. -kita memohon perlindungan Allah dari keyakinanyang menyimpang ini-
Musyabihat juga Karromiyah pada dasarnya memiliki pemahaman yang sama, bahwa Allah SWT ada dan bertempat. Allah SWT bertempat di Arsy berdasarkan pemahaman tekstual pada ayat-ayat Istiwa seperti Q.S. al-A’raf {7}:54, Q.S. yunus {10}:3, Q.S. ar-Ra’d {13}: 2, Q.S. al-Furqan {25}: 59, Q.S. as-Sajdah {32}: 4, Q.S. al-Hadid {57}:4 dan Q.S. Ṭa Ha {20}: 5.
Dalam memahami Allah SWT bertempat, kelompok ini juga mengatakan bahwa Allah SWT bertempat di atas langit. Seperti ketika Allah SWT mengangkat Nabi Isa AS. ke langit Q.S. an Nisa {4}: 158 dan firman Allah SWT Q.S. al-Mulk {67}: 16.
Mereka memahami ayat secara tekstual, dan enggan melakukan penakwilan. Jika melihat cara memahami ayat al-Qur’an seperti itu, maka zahir ayat al-Qur’an yang menunjukan Allah SWT bertempat di ‘Arsy, di atas langit dsb. di antaranya adalah Q.S. al-An’am {6}: 18, Q.S. Faṭir {35}: 10, Q.S. an-Nisa {4}: 158, Q.S. ali Imron {3}: 55, Q.S. al-Baqarah {2}: 255, Q.S. Saba’ {34}:23, Q.S. as-Syuro {42}:51.
Dalam keyakinan mereka yang menyimpang “tentang Allah SWT bertempat”, ada beberapa hadits yang jika dipahami dalam perspektif Musyabihat, yang dijadikan pegangan pendirian mereka. Di antaranya, sabda Rasululah Saw:
"Sesungguhnya Allah SWT, ketika selesai penciptaan, Ia menulis, di atasy Arsy: “Rahmatku mendahului murka ku” (H.R. al-Bukhori)."
Juga Hadis Rasulullah Saw tentang jāriyah (budak perempuan):
Hadis ini tidak boleh diterjemahkan bahwa Nabi Muhammad Saw bertanya: di mana Allah SWT? Lalu Budak perempuan tersebut menjawab: di langit. Rasulullah Saw bertanya lagi, siapa saya?, budak itu menjawab, engkau Rasulullah Saw. Rasulullah Saw bersabda, merdekakanlah dia, karena dia seorang yang beriman.” (H.R. Muslim) seperti yang akan dijelaskan pada pendapat Ahli Sunnah Waljamaah.
Komentar0