BUA0GUMiGfG7TfY6TSY7Tpr7GA==

Kedudukan Akal dan Wahyu: Pengantar Pemikiran

Kedudukan Akal dan Wahyu: Pengantar Pemikiran

MATERI PERTEMUAN 1 KELAS XII

A. Pengatar Pemikiran






Muktazilah, -aliran yang dipelopori oleh Waá¹£il bin Atho- karena terbiasa berfikir secara rasional, melakukan berbagai penelitian, maka menghasilkan beberapa temuan. Iklim akliah ini, terus mempengaruhi kehidupan mereka, sehingga wajar jika mereka melakukan pembelaan terhadap akal secara membabibuta, ketika merasa akal yang mereka agungkan, tersaingi oleh hal lain (dalam hal ini adalah wahyu).

Pembelaan terhadap akal, pada akhirnya menemukan titik puncak dengan adanya pembantaian terhadap para ulama yang tidak sepaham dengan mereka, maka lahirlah peristiwa mihnah.

Pembantaian terhadap para ulama, semakin menjadikan kaum muslimin tidak sepaham dan keluar dari Muktazilah. Di antara orang yang tidak sepaham itu, adalah Abu Hasan al-Asy’ari. Dengan pengalamannya yang telah puluhan tahun menjadi pengikut setia Muktazilah, Abu Musa kemudian kembali kepada ajaran sunnah dan merumuskannya dan pengikutnya dikenal dengan sebutan asy’ariyyah yang merupakan penisbatan kepadanya.

Asyariah, yang merupakan anti tesis dari Muktazilah, mendapat sambutan baik dari umat Islam. Pencerahnnya mampu mengobati dahaga kaum Muslimin, terutama setelah pembantaian terhadap para ulama oleh pemerintah (yang waktu itu dipengaruhi paham Muktazilah).

Kemudian lahirlah Maturidiah, yang digagas oleh Abu Mansur almaturidi. Beliau (Abu Mansur al-Maturidi), yang sama-sama mengutamakan wahyu, dengan sedikit perbedaan istilah dan perbedaan dalam rincian permasalahan yang cabang yang tidak bnyak jumlahnya.
(Bukakabar/Admin)

Komentar0

Type above and press Enter to search.