BUA0GUMiGfG7TfY6TSY7Tpr7GA==

Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Nasional, Berikut Penjelasannya!

Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Nasional, Berikut Penjelasannya!
Gambar: SindoNews
Bukakabar - Indonesia, pendidikan telah menjadi fokus utama dalam upaya membangun masyarakat yang berkembang dan maju. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, serangkaian reformasi telah dilakukan, termasuk perubahan dalam kurikulum pendidikan. 

Dua kurikulum yang menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir adalah Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Nasional. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara kedua kurikulum ini, serta dampaknya terhadap pendidikan di Indonesia.

Pengenalan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Nasional

Kurikulum Merdeka:

Kurikulum Merdeka merupakan inisiatif baru dalam sistem pendidikan Indonesia yang diperkenalkan pada tahun-tahun terakhir. Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada sekolah dalam merancang dan mengelola kurikulum sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan potensi lokal masing-masing.

Kurikulum Merdekamenempatkan pendekatan holistik dalam pembelajaran, yang mempertimbangkan tidak hanya aspek akademis, tetapi juga pengembangan karakter, keterampilan hidup, dan kecerdasan emosional. Dalam Kurikulum Merdeka, sekolah diberikan otonomi yang lebih besar untuk menentukan kurikulum, metode pembelajaran, serta penilaian yang sesuai dengan konteks lokal dan karakteristik siswa.

Kurikulum Nasional:

Kurikulum Nasional merupakan kerangka pembelajaran yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengatur proses pendidikan di negara ini. Kurikulum ini telah mengalami beberapa kali revisi sejak kemerdekaan Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Kurikulum Nasional didasarkan pada standar kompetensi yang telah ditetapkan, yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Implementasi Kurikulum Nasional dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan di seluruh Indonesia, dari tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi.

Perbedaan Antara Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Nasional

Pendekatan Pembelajaran :

  1. Kurikulum Nasional cenderung lebih terpusat dan terstruktur. Standar kompetensi yang telah ditetapkan pemerintah menjadi landasan utama dalam penyusunan kurikulum di setiap tingkatan pendidikan.   
  2. Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak kebebasan kepada sekolah untuk menentukan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan konteks lokal dan karakteristik siswa. Pendekatan ini lebih holistik dan menekankan pada pengembangan karakter serta keterampilan hidup.

Otonomi Sekolah :

  1. Kurikulum Nasional memberikan pedoman yang ketat dalam pelaksanaan kurikulum, dengan sedikit ruang untuk modifikasi oleh sekolah.
  2. Kurikulum Merdeka memberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah untuk merancang dan mengelola kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal. Hal ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi sekolah dalam menyesuaikan kurikulum dengan karakteristik siswa dan lingkungan belajar.

Penilaian dan Evaluasi :

  1. Kurikulum Nasional sering kali menekankan pada penilaian yang bersifat akademis, dengan fokus utama pada ujian nasional sebagai ukuran keberhasilan siswa dan lembaga pendidikan.
  2. Kurikulum Merdeka lebih cenderung menggunakan pendekatan penilaian yang holistik, yang mencakup penilaian terhadap aspek akademis, karakter, keterampilan hidup, dan kecerdasan emosional. Penilaian dilakukan secara berkelanjutan dan formatif, yang memungkinkan pengembangan yang komprehensif bagi setiap siswa.

Keterlibatan Stakeholder Lokal

  1. Kurikulum Nasional cenderung lebih terpusat dan kurang melibatkan stakeholder lokal dalam proses pengambilan keputusan terkait kurikulum.
  2. Kurikulum Merdeka lebih memperhatikan partisipasi dan keterlibatan stakeholder lokal, seperti orang tua, komunitas, dan tokoh-tokoh lokal, dalam proses perancangan dan implementasi kurikulum. Hal ini bertujuan untuk lebih menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan dan konteks sosial-budaya setempat.

Dampak dan Implikasi

Kurikulum Merdeka:

Kurikulum Merdeka menawarkan potensi besar dalam meningkatkan relevansi dan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Dengan memberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah, kurikulum ini dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan konteks lokal, serta memperkuat pengembangan karakter dan keterampilan hidup siswa.

Kurikulum Nasional:

Kurikulum Nasional telah menjadi kerangka penting dalam pembangunan pendidikan di Indonesia. Meskipun demikian, beberapa kritik mengenai ketidakfleksibelannya telah muncul, terutama terkait dengan kurangnya penyesuaian terhadap kebutuhan dan karakteristik lokal.

Perbedaan antara Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Nasional mencerminkan pergeseran paradigma dalam pendidikan Indonesia, dari pendekatan yang terpusat dan standar yang ketat menuju pendekatan yang lebih holistik dan responsif terhadap kebutuhan lokal. 

Meskipun demikian, kedua kurikulum ini memiliki peran yang penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, dan kesinambungan antara keduanya dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembangunan pendidikan yang lebih baik di masa depan. (Bukakabar/Admin)

Komentar0

Type above and press Enter to search.